21 Alasan Mengapa Mahasiswa Demo Lagi
Ini adalah alasan mengapa mahasiswa demo lagi di tahun 1999:
1. Kuliah nggak menarik.
2. Mau eksperimen gimana kalo Habibie turun, trus diganti Harmoko.
3. Secara sukarela mau jadi pahlawan reformasi berikutnya (mumpung TAP MPR tentang Pahlawan Reformasi Belum ditetapkan).
4. Susah milih masuk partai mana.
5. Berharap masuk CNN (Lagi?)
6. Lagi megang Dollar dalam jumlah besar (berharap supaya nilai Dollar naik lagi).
7. Cari jodoh.
8. Berharap makan gratisan lagi (dari Ariifin Panigoro).
9. Takut cepet lulus, karena nggak ada kerjaan.
10. Kuliah Kerja Nyata untuk Jurusan Politik (kalo sampai menginap, dapat 6 SKS)
11. Udah kangen sama ABRI dan Polisi.
12. Salah masuk jurusan.
13. IBM (Intel Belagak Mahasiswa).
14. Benci sama Bob Hasan tapi nggak tau harus bagaimana.
15. Mau tahu reaksi Jendral Wiranto akan bagaimana.
16. Benci sama Beddu Amang tapi nggak tau harus bagaimana.
17. Menuntut digantinya pasal 2 UUD'45 menjadi "Kedaulatan berada ditangan Demonstran,dan dilakukan sepenuhnya di Gedung MPR ".
18. Berharap difoto wartawan.
19. Kangen sama Harmoko Cs.
20. Study Perbandingan Antara Bayonet dan Peluru Karet.
21. bisa pacaran gratis di DPR, nginep lagii... :-)
Telepon Neraka Tarif Lokal
Pada suatu pertemuan di Washington seorang pejabat Indonesia bertemu dengan pengusaha raksasa produsen telpon genggam. Cerita punya cerita sang produsen menawarkan produknya, sebuah HandPhone GSM yang bisa digunakan menghubungi kemana saja termasuk ke surga dan neraka.
Pejabat tersebut akhirnya mencoba menghubungi istrinya yang pertama yang telah meninggal akibat stroke setelah salah makanan....termasuk makan uang hasil korupsi sang suami.
Sang pejabat tersebut bertanya pada si Amerika ini, tentang berapa harus membayar untuk pembicaraan 3 menit tadi. Teryata mahal juga, sang pejabat harus membayar US$200. wah mahal juga tapi tak apalah ...
Akhirnya Sang Pejabat tertarik membeli HP sejenis dan membawanya pulang ke Indonesia. Sampai di Indonesia dia menghubungi sang istrinya yang sudah meninggal tadi. Setelah berbicara hampir 1 jam dicek bahwa pembicaraan itu hanya menghabiskan US$10. Langsung dia menghubungi Si Amerika tadi: "Hai yang bener aja kemarin di Amerika saya pakai cuma tiga menit harus bayar US$200, mahal bener barusan di sini saya coba pakai 1 jam cuma US$10."
Si Amerika dengan santainya menjawab, "Ya tentu saja...Indonesia khan dekat dengan neraka, tarifnya mungkin lokal"
Bagaimana cara Babi lewat di depan buaya yang banyak ? Sedangkan jalan itu adalah jalan satu - satunya?
Ya jalan aja, orang buayanya kan takut haram, jadi gak makan Babi
Katak bernafas dengan apa hayoo?
Dengan izin Tuhan pastinya
Ya jalan aja, orang buayanya kan takut haram, jadi gak makan Babi
Katak bernafas dengan apa hayoo?
Dengan izin Tuhan pastinya
Langganan:
Postingan (Atom)